logo

  • Disabilitas

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Ayu Rifka Sitoresmi

Diperbarui 15 Mei 2023, 17:15 WIB Diterbitkan 15 Mei 2023, 17:15 WIB

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Liputan6.com, Jakarta Arti broken home adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan keluarga yang tidak utuh. Kondisi ini dapat terjadi oleh siapapun dengan berbagai alasan dan faktor-faktor yang menyertainya.

45 Kata-Kata Anak Broken Home yang Penuh Makna, Bikin Haru

Rujuk adalah kembalinya hubungan suami-istri setelah cerai, ini tata caranya, selain nathalie holscher, 6 artis ini ajukan gugat cerai saat belum genap 2 tahun menikah.

Advertisement

Arti broken home berasal dalam bahasa Inggris yang diterjemah ke dalam bahasa Indonesia yaitu keluarga tidak utuh akibat perceraian. Apabila keluarga kecil tersebut memiliki anak, dampak terbesar akan dirasakan oleh sang anak.

Dampak tersebut mulai dari gangguan kesehatan mental anak, menurunnya prestasi akademik, hingga memicu rasa cemas. Meski begitu, dampak tersebut juga bisa atasi dengan berbagai langkah.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai arti broken home beserta penyebab, dampak, dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (15/5/2023).

Apa dampak perceraian orang tua pada anak-anak? Benarkah anak-anak broken home akan punya kepribadian dan kehidupan sosial yang tidak stabil?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini .

Arti Broken Home

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti broken home adalah perpisahan, perpecahan, atau perihal bercerai (antara suami istri). Sedangkan menurut Merriam Webster menjelaskan arti broken home istilah yang menggambarkan perpisahan seorang ibu dan ayah dalam sebuah rumah tangga. Arti broken home keluarga yang orang tuanya bercerai.

“a family in which the parents have divorced,” ditegaskan.

Arti broken home adalah keluarga tak utuh, umumnya digunakan oleh anak untuk menggambarkan kondisi keluarganya atau asal usul keluarganya. Sementara itu, dalam modul berjudul Broken Home and Lifestyle oleh Academia, arti broken home adalah perpisahan orang tua, ini berdampak terutama bagi anak-anak jika mereka sudah memiliki anak.

Istilah broken home sendiri sering digunakan untuk menyebut anak-anak yang orang tuanya bercerai. Padahal arti broken home tidak hanya berasal dari orang tua yang bercerai tetapi juga dari keluarga yang tidak utuh karena ayah ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orang tua.

Dalam buku berjudul Antara Broken Home dan Konsumerisme oleh Yuni Retnowati, menjelaskan terkait arti broken home adalah keluarga yang retak. Jadi, arti broken home adalah kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung.

Penyebab Broken Home

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Ada beberapa penyebab terjadinya broken home adalah sebagai berikut ini:

  • Perselingkuhan
  • Ketidakdewasaan orang tua, sehingga meninggalkan anaknya.
  • Tidak adanya tanggung jawab dalam diri orang tua
  • Faktor ekonomi
  • Jauh dari Tuhan
  • Kehilangan kasih sayang dalam keluarga
  • Kurangnya pengetahuan dan edukasi dalam hubungan rumah tangga

Dampak dari Broken Home pada Anak

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Apabila suami istri tersebut memiliki anak, dengan kondisi broken home akan berdampak negatif bagi sang anak. Berikut ini terdapat beberapa dampak dari broken home pada anak adalah;

a. Gangguan kesehatan mental atau kondisi emosional

Dampak broken home bagi anak yang pertama adalah berkaitan dengan kondisi emosional mereka. Kondisi emosional anak bisa saja terganggu. Melansir dari hellosehat.com berdasarkan penelitian World Psychiatry menyebutkan jika perpisahan orangtua bisa berdampak pada kondisi kesehatan mental anak. Artinya karena kondisi keluarga yang broken home bisa saja memicu rasa cemas, stres, bahkan depresi pada anak.

Dampak emosional ini akan terasa lebih besar jika anak masih berada pada umur sangat muda. Sedangkan pada anak yang terbilang sudah masuk usia dewasa mungkin saja memiliki dampak emosional lebih kecil dibandingkan pada anak-anak di usia remaja.

b. Menurunnya prestasi akademik

Dampak broken home bagi anak selanjutnya adalah menurunnya prestasi akademik seorang anak. Di mana pendidikan mereka bisa saja terganggu. Anak menjadi tidak konsentrasi lagi dalam belajar sehingga berpengaruh pada pendidikannya. Beberapa dampak yang mungkin terjadi berkaitan dengan pendidikan mereka misalnya saja munculnya rasa malas dalam belajar, membuat masalah di sekolah, ataupun membolos sekolah. Namun dampak menurunnya prestasi akademik anak karena kondisi keluarga broken home bisa saja dipicu oleh hal lain tak hanya perpisahan orangtua.

c. Memicu rasa cemas dan gelisah

Ada juga dampak broken home yang bisa memicu rasa cemas dan gelisah seorang anak. Rasa cemas yang terjadi bukan hanya cemas biasanya melainkan sudah masuk pada tahap berlebihan. Sehingga membuat mereka merasakan trauma karena perpisahan orangtuanya. Misalnya saja cemas dalam menjalin hubungan dengan seseorang. Selain itu dampaknya juga bisa menyebabkan anak merasa tidak percaya diri. Akibatnya hal ini berdampak pada hubungan sosial dengan orang lain bahkan lingkungan sekitar.

d. Jadi pemberontak atau pemarah

Dampak broken home selanjutnya adalah seorang anak bisa saja menjadi pemberontak dan pemarah. Sebab kondisi keluarga yang broken home mungkin saja menimbulkan masalah di lingkungan sosial mereka. Misalnya saja terjadi pembulian yang membuat anak menjadi lebih pemarah bahkan memicu tindakan agresif. Akibatnya bisa berdampak pada hubungan sosial dengan teman seumuran atau bahkan marah dan benci pada orang tuanya.

e. Sering menyendiri

Dampak broken home selanjutnya bisa membuat anak cenderung lebih sering menyendiri. Pasalnya anak bisa saja menarik diri dari lingkungan sekitarnya. Perasaan cemas, gelisah, ataupun ketakutan dengan penilaian dan anggapan orang lain tentang perpisahan orangtuanya bisa menjadi penyebabnya. Sehingga membuat anak lebih sering menyendiri.

Cara Mengatasi Broken Home

Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Dikutip dari buku Dari Aktivis Mahasiswa ke Pelancur (2016) oleh Ade Jaya Suryani, dijelaskan tentang beberapa cara mengatasi broken home, yakni:

a. Mendekarkan diri kepada Allah SWT

Bagi umat Islam, salah satu cara mengatasi broken home adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Cara mendekatkan diri yakni dengan rajin beribadah seperti sholat, puasa, mengaji, shadaqah, dan lain sebagainya. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, maka diri menjadi lebih tenang dan damai.

b. Berpikir positif

Selanjutnya, cara mengatasi broken home adalah dengan berpikir positif. Apapun peristiwa yang dialami dilihat saja dari positifnya. Sebab dibalik semua masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik. Jadikan itu sebagai proses pembelajaran bagi kita sebagai seseorang untuk menuju kedewasaan.

c. Mencoba hal-hal baru

Cara mengatasi broken home yang lainnya adalah dengan mencoba hal-hal baru. Contohnya adalah mencoba hobi baru, seperti hiking, rafting, skating atau olahraga alam. Dengan menyibukkan diri dapat membuat kita bisa lebih segar dan melupakan hal-hal buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Broken Home

Broken home artinya, broken home artinya dalam bahasa indonesia, dampak broken home pada anak.

Anugerah Ayu Sendari

Ganjar di Sidang MK: Demokrasi Dinodai Orang yang Mendahulukan Kepentingan Pribadi

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024, hari ini, Rabu 27 Maret 2024.

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2024

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyampaikan pidato pembukanya saat sidang perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024. (Istimewa)

Pidato di Sidang PHPU, Anies Minta Hakim MK Koreksi Kecurangan Pilpres 2024

Massa Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (16/11/2020). GSBI meminta pemerintah mencabut UU Cipta Kerja serta menaikkan upah buruh 2021 sesuai kebutuhan rill buruh dan keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

MK Putuskan Nasib UU Cipta Kerja 25 November 2021, Ini Harapan Buruh

Menko Polhukam Mahfud MD

Hadiri Sidang MK, Mahfud: UU Otonomi Khusus Perkuat Papua Bagian Sah NKRI

Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman didampingi sejumlah Hakim Konstitusi memimpin sidang perdana sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (14/6/2019). Sidang itu memiliki agenda pembacaan materi gugatan dari pemohon. (Lputan6.com/Johan Tallo)

DPR dan Pemerintah Minta MK Menunda Sidang Pengujian UU Sisnas Iptek

Gerbang tol halim.

Kecelakan beruntun terjadi di gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2204). Polisi pun langsung mendatangi TKP. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Hasil Tes Urine Keluar, Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Negatif Narkoba

Truk pengangkut sofa ringsek parah di bagian depan. Truk warna merah ini diduga menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama arah Tol Dalam Kota, Jakarta. (Foto: Istimewa)

Polisi Sebut Sopir Truk Tidak Mengerem hingga Picu Kecelakaan Beruntun di Tol Halim

Sebuah mobil rusak berat setelah terlibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Kronologi Kecelakaan Gerbang Tol Halim, Truk Ugal-ugalan hingga Terobos Antrean

Kecelakaan beruntun melibatkan lima kendaraan terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Kecelakaan terjadi di jalur dari arah Bekasi menuju Tol Dalam Kota. (Foto: Istimewa)

Kecelakaan Beruntun Terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Libatkan 5 Kendaraan

Arus kendaraan arah Jakarta saat melintas di Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/1/2022). PT Jasa Marga (persero) Tbk. mencatat lebih dari 137 ribu kendaraan kembali ke Jakarta melalui jalan tol pada puncak arus balik libur Tahun Baru 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Polisi: KM 47 sampai KM 28 Contra Flow, KM 28 sampai GT Halim Normal

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.  (Foto: Ady Anugrahadi).

Antisipasi Arus Balik Lebaran, Polisi Akan Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Halim

Ramadhan 2024.

Ilustrasi minuman yang cocok untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi (Pexels/Engin Akyurt)

9 Minuman Segar yang Tepat untuk Jaga Tubuh Terhidrasi Selama Puasa Ramadhan

Ketua Pelaksana BWI, Mohammad Nuh dalam acara Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (27/3/2024). (Ist)

BWI Hadirkan Wakaf Uang Calon Pengantin untuk Ketahanan Keluarga

Ilustrasi masjid. Credit: pexels.com/Stephan

Nuzulul Qur’an 17 atau 24 Ramadhan? Begini Proses Turunnya Al-Qur'an yang Jarang Dibahas

Ilustrasi buka puasa, sahur, Islami, Ramadan. (Photo by Thirdman from Pexels)

Perantau Sulsel di Banjarmasin Jalin Silaturahmi dan Berbagi

Nathalie Holscher di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Nathalie Holscher Ingin Fokus Jalani Bisnis di Tengah Kegembiraan Menjalani Ramadhan Tahun Ini Setelah Adik-adiknya Mualaf

Ilustrasi membaca Al-Qur'an. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

3 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Nuzulul Qur'an, Rabu Malam 27 Maret 2023

Bek kanan Dewa United, Ady Setiawan (kiri) mencoba merebut bola dari penguasaan striker Persita Tangerang, Esal Sahrul dalam laga BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (27/3/2024) malam WIB. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Hasil BRI Liga 1: Dewa United Hajar Persita, Persebaya Bungkam Arema

Arema FC vs Persebaya, 27 Maret 2024. (Sumber: Vidio.com)

Jadwal Siaran Langsung Arema vs Persebaya, 27 Maret 2024 di Vidio

BRI Liga 1 2023/24 Pekan-30, 27-30 Maret 2024. (Sumber: Dok.Vidio.com)

Jadwal dan Link Siaran Langsung BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-30, 27-30 Maret di Vidio

Foto ilustrasi saat wasit Liga Inggris Kevin Friend melihat Video Assistant Referee (VAR). Keputusan wasit yang menganulir gol di pertandingan pekan ke-6 Liga Inggris 2022/2023 melalui VAR menuai banyak kontroversi. (AFP/Daniel Leal)

FIFA: VAR Bisa Mulai Digunakan pada Championship Series BRI Liga 1 2023/2024

Pemain Persib Bandung, Kakang Rudianto (kiri) dan Daisuke Sato berebut bola dengan pemain Bhayangkara FC, Alex Martins Ferreira (tengah) pada laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Persib Bandung melawan Bhayangkara FC di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (24/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jadwal BRI Liga 1 2023/2024 pada Pekan Ketiga Ramadhan 2024

BRI Liga 1 2021/2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Bali United Gagal Kalahkan RANS, Persis Bungkam PSIS

essay tentang broken home

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan – DokterSehat Logo

Beranda / Psikologi / Psikologi Keluarga / Broken Home: Penyebab, Dampak bagi Anak, dan Cara Mengatasinya

Broken Home: Penyebab, Dampak bagi Anak, dan Cara Mengatasinya

Broken home adalah frasa untuk rumah tangga yang berantakan dan memberi efek buruk pada perkembangan anak. Ketahui apa artinya broken home , bagaimana dampak bagi anak, dan cara mengatasinya dalam pembahasan ini.

Broken Home: Penyebab, Dampak bagi Anak, dan Cara Mengatasinya

Apa Arti Broken Home ?

Broken home adalah istilah internasional untuk keluarga dengan orang tua yang berpisah atau bercerai hingga menyebabkan masalah pada tumbuh kembang anak.

Sementara istilah anak broken home mengacu pada anak-anak yang tumbuh tanpa pendampingan dan kasih sayang yang cukup dari orang tua yang sudah berpisah, sehingga cenderung memiliki masalah psikologis dan juga rentan melakukan kenakalan remaja.

Walaupun demikian, stigma anak broken home tidak selamanya benar. Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang bercerai belum tentu “ broken ” atau hancur.

Mereka tetap mampu mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan yang baik asalkan kedua orang tuanya tetap bertanggung jawab dan bekerja sama merawat anak walaupun mereka sudah berpisah.

Penyebab Terjadinya Broken Home 

Rumah adalah tempat paling aman dan nyaman di mana anak-anak dan seluruh anggota keluarga saling belajar, membagi dan menerima kasih sayang, serta tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa.

Berbeda bila rumah tersebut hancur, maka akan ada perdebatan dan masalah-masalah yang akan berefek buruk pada setiap anggota keluarga. Dalam kasus tersebut, anak-anak rentan menjadi korban dan hal-hal tragis mungkin terjadi.

Berikut ini beberapa penyebab broken home :

1. Perceraian Orang Tua

Perceraian menjadi alasan utama broken home . Anak-anak akan tinggal dengan salah satu orang tua saja dan ketidakhadiran satu sosok orang tua lainnya akan menyebabkan disfungsi keluarga secara emosional bagi anak.

Belum lagi bila faktor-faktor lain terjadi, misalnya keributan di dalam rumah, pertengkaran, masalah seksual, ekonomi, dan sebagainya yang akan sangat menyakitkan bila anak tersebut menyaksikannya.

2. Kematian

Seorang anak yang ayah atau ibunya meninggal akan merasakan kehilangan dan masalah psikologi yang sulit dijelaskan.

Bila anak tersebut masih sangat kecil, kehilangan sosok seorang ibu atau ayah akan berefek pada perkembangan dan pertumbuhannya hingga ia beranjak dewasa.

3. Kesalahpahaman Antar Anggota Keluarga

Bagaimanapun, setiap keluarga pasti memiliki masalah masing-masing. Sangat baik bila bisa diselesaikan secara kekeluargaan, namun sering kali kesalahpahamanan antar anggota keluarga bisa menciptakan perdebatan hebat, amarah, disfungsi keluarga, hingga hubungan yang tidak sehat di dalam rumah hingga salah satunya memutuskan untuk pergi.

4. Salah Aturan

Ayah dan ibu yang gagal mendidik anaknya atau mendidik anaknya dengan cara yang kurang tepat dapat menyebabkan masalah disfungsi keluarga.

Anak-anak mungkin tidak memiliki hubungan yang hangat dengan orang tua dan menyebabkan masalah emosional di antara semua pihak.

5. Pengaruh Luar

Bila ada pihak ketiga yang coba mengatur orang tua dalam mengurus keluarga, maka sistem keluarga bisa saja rusak. Misalnya, orang tua yang terlalu menuntut anak karena pengaruh tetangga akan membuat anak merasa hidup menderita.

Baca Juga:   12 Indikator Keluarga Sehat yang Wajib Dipenuhi Keluarga Indonesia

Dampak Broken Home bagi Anak

Anak akan merasa akibat buruk dari efek broken home dengan alasan apa pun. Terlebih lagi perpisahan orang tua akan membuat anak ketakutan secara emosional, sosial, dan fisik.

Banyak kasus di mana anak broken home mengalami kesedihan berkepanjangan dan itu berefek buruk pada banyak aspek dalam kehidupannya.

Berikut ini beberapa dampak negatif dari broken home pada anak:

1. Masalah Emosional

Anak-anak akan kekurangan berbagai bentuk kasih sayang dari orang tua, terutama bila mereka hidup hanya dengan salah satu orang tua sejak masih kecil.

Penelitian dari University of Toronto menemukan bahwa pria yang tumbuh dari orang tua yang bercerai 3 kali lebih rentan memiliki pikiran untuk bunuh diri daripada laki-laki yang tumbuh dari orang tua yang tidak pernah bercerai.

2. Masalah Pendidikan

Perpisahan orang tua akan berpengaruh pada kemampuan akademik anak. Beberapa penelitian menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang bercerai memiliki nilai yang lebih rendah dari kelompoknya.

Anak mungkin tidak fokus karena orang tua tidak menemaninya belajar atau anggota keluarganya tidak membuatnya nyaman.

3. Masalah Sosial

Setiap anak memiliki reaksi berbeda dalam mengelola kesedihan dari masalah orang tua mereka. Beberapa anak mungkin jadi pendiam, tidak mau bersosialisasi, dan menutup diri.

Anak broken home lainnya mungkin menjadi cukup nakal untuk menarik perhatian di sekolah atau pada anggota keluarga lainnya.

4. Masalah Keluarga

Tentu saja ada dinamika masalah keluarga dari waktu ke waktu yang anak harus hadapi. Orang tua yang bercerai mungkin memiliki aturan berbeda, sesama saudara mungkin tidak akur, tidak ada pengertian, dan berbagai perdebatan dari hubungan keluarga yang tidak harmonis.

5. Masalah Perilaku

Anak broken home akan mengalami masalah perilaku, setidaknya sampai mereka remaja. Misalnya, mereka mungkin akan memiliki sikap yang sangat dingin atau sangat memberontak.

Anak tersebut mungkin kehilangan kasih sayang dan cinta kasih dari orang tua sejak masih kecil, sehingga mengalami masalah perilaku sebagai bentuk dari reaksinya terhadap kesedihan.

6. Masalah Belajar

Bukan hanya pelajaran di sekolah atau hal-hal mencakup pendidikan, anak yang tumbuh dari orang tua yang bercerai akan sulit mengelola kemampuan emosional.

Misalnya, kemampuan untuk komunikasi, mengerti, berbagi, mengayomi, dan sebagainya.

7. Masalah Hubungan Antar Orang Tua

Anak mungkin akan mengalami masalah kepercayaan dengan salah satu atau kedua orang tua. Mereka akan sering berdebat, tidak setuju, dan tidak saling menghargai.

Masalah perilaku juga rentang terjadi saat anak laki-laki mengetahui salah satu orang tuanya sudah menikah dan memiliki keluarga lain.

8. Masalah Psikologis

Anak-anak akan merasa diabaikan, dilecehkan, dan tidak dicintai. Berdasarkan penelitian, efek emosional dan masalah psikologis anak-anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak utuh mungkin bertahan hingga mereka dewasa.

9. Masalah Kepercayaan Diri Anak

Perceraian orang tua mungkin akan membuat anak tidak percaya diri, terlebih lagi saat anak mendapat stigma negatif dari anak broken home.

Anak juga akan merasa kesedihan berkelanjutan, frustasi, hingga menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab perpisahan orang tua.

10. Trauma pada Anak

Saat dewasa, orang tersebut mungkin akan memiliki trauma untuk menjalin hubungan emosional dengan orang lain. Mereka mungkin menutup diri untuk memiliki hubungan emosional karena takut mengulangi kesalahan orang tuanya di masa lalu.

Mencegah Dampak Broken Home bagi Anak

Setiap pasangan yang menikah pasti tidak mau bercerai atau berpisah, namun perpisahan mungkin terjadi karena satu dan lain hal.

Bila orang tua memutuskan untuk bercerai atau berpisah karena suatu tragedi menyedihkan, mohon lakukan beberapa hal penting ini untuk anak:

1. Selesaikan Masalah

Bicarakan pada pasangan Anda masalah intinya. Bila memang harus berpisah, mohon tetap membagi tugas merawat anak dengan porsi seimbang.

Bagaimanapun tidak ada mantan ayah atau mantan ibu bagi anak, jadi tetap jalankan fungsi orang tua seperti kalian tidak bercerai.

2. Saling Memaafkan

Belajar untuk saling memaafkan antar anggota keluarga. Akui bila melakukan kesalahan, bahkan orang tua harus meminta maaf pada anak bila tidak sengaja menyakiti anak.

Bahkan, saling memaafkan dan belajar untuk saling mengerti dapat mencegah perceraian.

3. Komunikasi

Bukan hanya komunikasi antar orang tua untuk menyelesaikan konflik, namun orang tua harus tahu cara komunikasi dengan anak.

Tanyakan anak apa yang ia rasakan, butuhkan, dan inginkan. Jadilah orang tua terbaik dan terhebat yang anak Anda miliki.

4. Eratkan Kembali Hubungan Keluarga

Ada banyak kegiatan menyenangkan yang dapat memperkuat atau mengembalikan kehangatan hubungan antar keluarga, misalnya:

  • Pergi liburan bersama keluarga.
  • Berdoa bersama.
  • Makan malam bersama setidaknya satu minggu sekali.
  • Olahraga bersama.
  • Ikut terlibat dalam aktivitas anak, seperti membantunya mengerjakan PR, mengenal teman-temannya, atau ikut serta dalam hobinya.

Cari permainan atau kegiatan yang bisa Anda lakukan bersama keluarga, misalnya menonton film, memasak, pergi berkemah, dan sebagainya.

5. Cari Bantuan Profesional

Pasangan harus mencari bantuan profesional untuk menyelamatkan rumah tangga atau mempelajari cara menjadi orang tua yang hebat walaupun harus bercerai.

Sebaiknya juga fasilitasi anak untuk konsultasi ke psikolog untuk menjaga kesehatan mental anak dan memastikan anak tumbuh dengan baik. Anda juga bisa berkonsultasi dengan guru anak-anak Anda.

  • The International News. 2020. The effect of a broken family. https://www.thenews.com.pk/magazine/you/76974-the-effect-of-a-broken-family. (Diakses pada 3 Februari 2021).
  • Parker, Wayne. 2020. What Research Tells Us About the Effect of Divorce on Children. https://www.verywellfamily.com/children-of-divorce-in-america-statistics-1270390. (Diakses pada 3 Februari 2021).
  • Saikia, Ruksana. 2016. Broken family: Its causes and effects on the development of children. https://www.allresearchjournal.com/archives/2017/vol3issue2/PartG/3-2-106-798.pdf. (Diakses pada 3 Februari 2021).

Pengertian Broken Home, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya

essay tentang broken home

Broken Home: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya – “Setiap hari aku mendengar isak tangis Ibu dan jeritan Ayah yang menggelegar setiap kali mereka bertengkar.  Aku bersembunyi di dalam kamar sambil memeluk adik yang menangis ketakutan. Kadang aku mendengar suara pecahan benda yang Ayah banting ke lantai. Kami sangat ketakutan, aku benci mendengar mereka saling berteriak. Aku sayang Ayah dan Ibu, tapi aku tak mau keadaan terus begini”

Keadaan di atas adalah keadaan dimana suatu hubungan pernikahan yang kerap menjadi awalnya perpisahan. Ketidakcocokan, kekecewaan, perselingkuhan, kecanduan, atau rasa cinta yang hilang sering menjadi penyebab retaknya hubungan rumah tangga. Percekcokan selalu terjadi hingga harus menyakiti satu sama lain.

Tidak hanya perasaan suami atau istri yang terluka, namun hancurnya perasaan anak-anak yang melihat atau mendengar orangtuanya saling berseteru. Tidak ada lagi perasaan hangat diantara mereka, yang tersisa hanya ketakutan atau kebencian pada salah satu orangtuanya.

Table of Contents

Pengertian Broken Home

Broken hom e merupakan istilah dimana suatu keluarga yang tidak harmonis sehingga harus mengalami perpecahan.

Seorang suami dan istri yang awalnya disatukan dalam ikatan cinta harus terpisah karena tidak ada kecocokan sehingga mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif lagi. Bagi kamu yang kesulitan untuk menerima dan menghargai diri, buku Broken Home: An Inspiring Life Journey bisa kamu jadikan referensi.

Broken Home: An Inspiring Life Journey-Hc

Penyebab Broken Home

1. perceraian orangtua.

Perceraian kerap menjadi faktor utama yang membuat kondisi rumah tangga dikategorikan broken home . Perpisahan antara suami dan istri meninggalkan luka yang mendalam bagi anak-anak. Mereka bingung harus memilih untuk tinggal bersama ayah atau ibu mereka, belum lagi stigma di masyarakat begitu lekat pada keluarga yang mengalami perceraian.

2. Ketidakdewasaan orangtua

Orangtua yang memiliki egoisme dan egosentrisme kerap bertikai satu sama lain. Egoisme adalah suatu sifat buruk pada diri manusia yang selalu mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan egosentrisme adalah sikap yang menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

Sifat seperti itu bisa jadi dikarenakan adanya luka batin yang dialami orangtua saat kecil dan belum terselesaikan hingga dewasa. Sosok anak kecil dalam diri mereka kerap meronta ingin diperhatikan, ada perasaan yang lama terpendam belum diselesaikan, akhirnya berimbas pada hubungan saat berumah tangga.

Ketidakmampuan untuk bisa berdamai pada diri sendiri, ekspektasi yang terlalu tinggi pada pasangan akhirnya memicu keretakan pernikahan.

Setiap orang tua juga pastinya memiliki kekurangan karena begitu banyak persiapan yang perlu dilakukan, baik persiapan fisik, emosi-psikologis, dan terutama persiapan lewat pengetahuan. Oleh sebab itu, buku Tak Ada Sekolah Tuk Jadi Orang Tua hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut.

essay tentang broken home

3. Tidak adanya tanggung jawab dalam diri orang tua

Kesibukan orangtua akan karir, hubungan sosial, atau hobi bisa mengikis rasa tanggung jawab pada keluarganya. Seorang ayah yang terlalu sibuk bekerja, lalu sepulang dari kantor ia larut dalam hobinya bermain games.

Begitu juga sang ibu yang terlalu asyik dengan kesibukannya bersosialisasi dengan teman-temannya. Ditambah lagi kecanduannya menonton Drakor seakan menjadi prioritas utama dibandingkan mengurus anaknya.

Sang anak hanya ditinggal bersama asisten rumah tangga hanya bisa memaklumi keadaan orangtuanya, meskipun jauh dari lubuk hatinya ia memendam kerinduan ingin mendapat perhatian. Ketika sang anak merasa ia bukan lagi menjadi prioritas, ia akan menarik diri dan ikut larut dengan kesibukannya.

4. Jauh dari Tuhan

Dalam suatu pernikahan, hubungan antara suami-istri itu seperti segitiga. Tuhan  diibaratkan berada di sisi paling atas, suami di sisi sebelah kiri dan istri di sisi sebelah kanan.

Jika mereka dekat dengan Tuhan, maka hubungan rumah tangga akan mengerucut dan semakin dekat satu sama lain. Namun sebaliknya, jika sepasang suami dan istri jauh dari Tuhan maka hubungan keduanya akan saling menjauh satu sama lain.

Atas dasar itulah kedekatan dengan Tuhan menjadi hal yang utama dalam suatu pernikahan. Semakin jauh dari Tuhan, akan banyak godaan yang menghampiri setiap pasangan suami – istri. Ketidakmampuan seorang suami menjadi imam dalam rumah tangga bisa menjadi faktor utama perpisahan dalam rumah tangga.

Ketidakdekatan dengan Tuhan bisa berdampak dalam keharmonisan rumah tangga. Perbuatan tercela seperti berzina, berjudi, berselingkuh, berbohong, atau menipu menjadi pencetus retaknya mahligai pernikahan.

5. Faktor ekonomi

Percekcokan karena faktor ekonomi seperti PHK yang dialami suami, ketidakpuasan akan materi yang dituntut sang istri, ketidaksanggupan suami  memenuhi kebutuhan  keluarga bisa memicu keretakan rumah tangga.

Pada dasarnya manusia memerlukan pemenuhan sandang, pangan dan papan. Apa akibatnya jika suami tak mampu memberi nafkah yang cukup bagi keluarga?. Entah itu karena musibah yang dialami suami seperti PHK, atau rendahnya rasa juang dalam mencari nafkah bagi keluarga.

6. Kehilangan kehangatan dalam keluarga

Sejatinya hubungan dalam satu keluarga harus terjalin komunikasi yang baik satu sama lain. Adanya quality time antara ayah, ibu dan anak harus terjalin setiap hari. Apa jadinya jika di dalam suatu rumah mereka larut dalam kesibukannya masing-masing?

Adakalanya sang ayah ingin segelas kopi hangat dan masakan yang dibuatkan oleh istrinya. Terlepas masakan buatannya lezat atau tidak, itulah perhatian sang istri dalam menyuguhkan cinta bagi keluarganya.

Adakalanya juga sang Ibu menginginkan pujian di meja makan saat makan malam. walaupun ia hanya bisa menyuguhkan masakan sederhana, namun pujian sang suami atau lahapnya sang buah hati bisa menjadi pengobat lelah setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan domestik.

Sang anak sejatinya ingin diberi perhatian oleh orangtuanya. Ia ingin ditanya apa perasaannya hari ini?, Bagaimana eksul yang ia ikuti? Bagaimana pelajaran di sekolah? Atau hadiah apa yang ia inginkan jika mendapat nilai bagus?.

Bisa dibayangkan betapa hangatnya suatu rumah jika mereka saling memberi perhatian satu sama lain. Apa jadinya jika yang terjadi adalah kebalikannya, kesibukan masing-masing menjadikan rumah begitu sepi dan hubungan antar keluarga sangat dingin tanpa cinta.

7. Kurangnya edukasi dalam hubungan rumah tangga

Pernikahan adalah ibadah dengan pahala terbanyak, karena ujiannya juga sangat berat. Dalam mengarungi hubungan rumah tangga dibutuhkan edukasi antar pasangan agar dapat saling menyayangi, menghormati dan menghargai satu sama lain.

Ketika sudah memiliki anak, orangtua diharuskan menggali informasi mengenai pengasuhan. Pengasuhan saat anak baru dilahirkan, ketika anak mencapai akil baligh hingga mereka dewasa. Peranan orangtua sangat penting dalam perkembangan anak. Apa jadinya jika orangtua tidak memiliki edukasi tentang pernikahan atau pengasuhan? Tentunya romantisme antar pasangan terganggu dan pengasuhan anak menjadi tidak ideal.

Dampak Broken Home Bagi Anak

1. rendahnya rasa percaya diri.

Anak yang mengalami kondisi broken home akan mengalami kehilangan rasa percaya diri karena tekanan mental yang ia terima. Kurangnya perhatian dari sang ibu atau tidak adanya pelukan hangat sang ayah bisa menjadikan seorang anak menjadi rendah diri. Hilangkan ketidakpercayadirian tersebut dengan berbagai ajaran pada buku Transformasi Diri dibawah ini.

Transformasi Diri

2. Lemahnya Iman

Tidak adanya figur positif dalam diri anak menjadikan mereka ikut jauh dari Tuhan. Seorang ibu sejatinya menjadi sekolah pertama dalam mengajarkan nilai-nilai agama, serta sosok ayah yang seharusnya menjadi contoh baik bagi keluarga.

Anak yang tidak memiliki salah satu figur tersebut akan hilang arah dan semakin jauh dari Tuhan. Mereka bisa tumbuh menjadi anak yang jauh agama dan melakukan perbuatan tercela. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memulai pendidikan agama sejak dini seperti halnya yang dibahas pada buku Kekuatan Iman dan Ihsan.

Kekuatan Iman Dan Ihsan

3. Kurang Kasih Sayang

Kurangnya perhatian yang didapat dari orangtua menjadikan mereka tidak cukup merasakan kasih sayang. Mereka juga menjadi anak yang tidak terbiasa mengutarakan perhatian pada orang lain. Ia bisa menjadi sosok yang dingin, cuek ataupun kasar.

4. Gangguan Mental

Traumatik saat sang anak melihat orangtuanya bertengkar, kekerasan fisik atau verbal yang dilakukan orangtua akan membuat anak menjadi depresi.

Seiring berjalannya waktu ia akan merasa selalu cemas, takut, tertekan, bahkan ingin mengakhiri hidup. Gangguan Mental sendiri bukanlah sesuatu yang mudah di sembuhkan, namun untuk lebih memahami permasalahan ini, Grameds dapat membaca buku Semoga Kamu Baik-Baik Saja.

Semoga Kamu Baik-Baik Saja

5. Kebencian Pada Orangtua

Kurangnya kasih sayang dan perlakuan buruk orangtua menjadikan anak merasa kecewa yang begitu dalam. Ditambah lagi jika anak melihat bentuk kekerasan orangtuanya, sulit bagi mereka untuk menghapus memori tersebut sehingga akan membentuk kebencian.

Saat sang anak menjadi korban broken home, ia tidak mampu mengetahui permasalahan yang terjadi. Mengapa orangtuanya bertengkar, mengapa mereka berpisah, mengapa Tuhan tidak memberikan cobaan yang demikian berat?. Ia belum mampu menelisik permasalahan lebih dalam dan melemparkan semuanya pada orangtua.

Chicken Soup for the Soul: Kekuatan Memaafkan

6. Menarik Diri

Ada masanya seorang anak yang mengalami broken home akan menarik diri dari lingkungannya. Ia merasa takut akan pandangan teman-teman terhadapnya, ia iri dengan keharmonisan keluarga orang lain, ia hanya ingin menyendiri untuk diberi kesempatan bisa berdamai dengan keadaan yang menimpanya.

Aku (Tidak) Menyerah - Taklukkan Burnoutmu, Nyalakan Kembali

7. Insecurity

Anak yang hidup dalam keluarga tidak harmonis akan merasa insecure atau kecemasan. Ia bisa takut akan masa depannya, takut bertemu orang baru, takut dikhianati, takut disakiti hingga takut ditinggalkan. Hal ini dikarenakan kurangnya kasih sayang yang cukup dalam diri mereka.

Insecurity Is My Middle Name

8. Pemberontak

Anak yang tumbuh di keluarga tidak utuh cenderung menjadi pemberontak. Rasa kecewa yang mereka alami, kurangnya perhatian dan hilangnya kepercayaan pada sosok orangtua menjadikan anak tidak lagi menghargai orangtuanya. Anak merasa tidak perlu lagi pandangan orangtua yang sudah lebih dulu gagal memberikan kenyamanan bagi mereka.

Tak Apa untuk Merasa Tak Baik-Baik Saja

9. Tidak Teguh Pada Prinsip

Seorang anak yang tidak memiliki tempat untuk mencurahkan perasaannya, ia cenderung mencari tempat untuk menghibur diri. Ia akan hidup tanpa arah dan tujuan dan memiliki pandangan berubah-ubah sesuai lingkungan dimana ia berada saat itu.

Hal ini dikarenakan tidak adanya “rumah” yang menanamkan nilai dan norma yang mendasar dalam kehidupannya. Sementara prinsip adalah hal yang harus dibentuk sedari mereka kecil, agar sang anak bisa berpegang teguh pada core value yang diajarkan orangtuanya.

Menjadi Pribadi Tahan Banting

10. Merasa Hidupnya Sia-sia

Ketika seorang anak merasa kehilangan orang yang disayangi, ia akan merasa hidupnya tidak berarti lagi. Pupus sudah harapan serta asa yang ingin ia capai selama ini. Tidak adanya perhatian dan dukungan penuh kedua orangtua menjadikan ia menyerah begitu saja.

Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah

Anak adalah peniru ulung orangtuanya. Ia bisa merekam apa yang ia lihat, baik itu verbal atau perbuatan. Tak sengaja semua kenangan itu terekam dan ia menjelma menjadi sosok yang meniru perbuatan orangtuanya.  Traumatik yang mereka alami juga bisa mendorong perbuatan agresif bahkan hingga sang anak tumbuh dewasa.

12. Terlalu Mengasihani Diri

Anak yang mengalami broken home juga bisa merasa larut dalam kesedihan hingga ia merasa hidupnya yang paling menyedihkan. Ia cenderung mengasihani diri dan merasa hidupnya tidak adil. Ia bisa menyalahkan orangtuanya, menyalahkan nasib hingga menyalahkan Tuhan.

Ia akan merasa tidak seberuntung teman-temannya yang memiliki orangtua lengkap, memiliki barang yang ia inginkan, mendapat kehangatan dan dukungan penuh dari orangtua mereka, merasakan quality time yang selama ini ia idam-idamkan. Anak akan semakin terpuruk jika melihat kehidupan orang lain yang sepertinya lebih sempurna, padahal ia tidak mengetahui bahwa orang lain pun mengalami cobaan yang berbeda-beda.

Gratitude

Cara Mengatasi Broken Home

Dalam kondisi pernikahan yang tidak ideal, suami – istri diharuskan mencari solusi demi kebaikan anak-anak. Jika usaha mediasi gagal dan tidak ada jalan lain, perpisahan kerap dipilih agar mereka tidak saling menyakiti satu sama lain. Meskipun perceraian adalah hal yang dibenci Tuhan, namun perpisahan bisa menjadi jalan keluar untuk menyelamatkan masa depan anak-anak. Ada beberapa cara untuk meminimalisir dampak negatif dari broken home, diantaranya adalah:

1. Mengajak anak mendekatkan diri dengan Tuhan

Ajak anak untuk merefleksi kehidupan yang dialami saat ini. Tanamkan nilai-nilai agama dan yakinkan bahwa apa yang sudah menjadi guratan takdir adalah skenario terbaik yang Tuhan beri. Daripada terus menangisi hidup, lebih baik berserah diri agar Tuhan memberikan kebahagiaan di kemudian hari.

2. Melakukan co-parenting

Seorang anak tidak akan pernah bisa memilih untuk tinggal bersama salah satu orangtuanya. Dari lubuk hatinya ia masih ingin bersama ayah dan ibunya. Maka orangtua sebaiknya bisa menekan ego agar tetap melakukan co-parenting untuk membesarkan anak bersama-sama.

Meskipun hak asuh anak jatuh pada ibunya, bukan berarti seorang ayah bisa lepas dari tanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. Peran ayah tetap dibutuhkan dalam membangun pondasi kepercayaan diri dan peran ibu untuk membangun core value dalam diri seorang anak.

3. Tidak membohongi anak

Ketika orangtua harus berpisah, anak tidak boleh dibohongi dengan alasan apapun. Berikan penjelasan sesederhana mungkin bahwa ayah dan ibu sudah tidak bersama lagi. Beritahu juga bahwa perpisahan yang dialami oleh orangtua bukanlah salah mereka, namun karena semua ini adalah kesepakatan yang ayah-ibu pilih untuk menyelamatkan masa depan mereka.

4. Memberikan perhatian lebih

Meskipun anak akan hidup di keluarga yang tak lagi utuh, bukan berarti anak tidak mendapat perhatian lagi. Bangun lagi kedekatan dengan anak agar mereka tidak merasa kehilangan. Pahami bahasa cinta anak, apa yang mereka butuhkan itulah yang harus orangtua berikan.

5. Mengajak anak berempati pada orang lain

Tidak ada salahnya membawa anak pergi melihat anak jalanan yang harus bergelut mencari nafkah di jalan. Atau membawa anak ke panti asuhan atau yayasan anak yatim di sekitar rumah. Tanamkan rasa empati pada anak-anak yang kehilangan orangtua sejak kecil dan anak yang harus berjuang di jalanan untuk mencari sesuap nasi. Beri penjelasan bahwa kehidupan sang anak jauh lebih baik dari mereka, serta ajak mereka bersedekah agar mereka terbiasa menebar kebaikan dengan mencintai sesama.

6. Tidak menebar kebencian pada mantan pasangan

Meskipun sulit untuk bisa berdamai dengan mantan pasangan, namun orangtua harus memberikan pengaruh baik pada emosi anak. Jangan menebar benci dengan menceritakan hal buruk pasangan, imbasnya adalah anak akan merasa trauma dalam memilih pasangan hidup di kemudian hari. ia juga akan merasa insecure pada orang baru dan membenci orangtuanya seumur hidup.

7. Selalu berbicara dari hati ke hati

Berikan waktu kepada anak untuk bisa mengutarakan apa yang ia rasakan. Jangan hakimi perasaan anak, berikan ia semangat dan dukungan atas apa yang ia rasakan. Buatlah perasaannya menjadi lebih baik dan jangan lupa untuk memeluk anak setiap hari. Peluk erat mereka dan katakan bahwa mereka aman dan kehidupan akan baik-baik saja.

8. Berdamai dengan keadaan

Tidak ada yang salah dengan dengan rasa sedih atau kecewa. Tidak perlu lari dari keadaan sampai harus menyalahkan diri sendiri. Minta maaflah kepada anak atas segala perlakuan atau kejadian buruk yang mereka hadapi. Biarkan mereka menyelami segala emosi yang dirasakan, dan ajak mereka untuk berdamai dengan keadaan, katakan pada mereka  bahwa “It’s okay to be not okay” .

Itulah penjelasan mengenai broken home , dampak dan cara mengatasinya. Anda juga bisa membaca  buku tentang memaafkan dan berdamai dengan keadaan. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kamu untuk tetap tegar dan semangat. Mari bangkit dan hadapi dunia bersama-sama!

Berdamai Dengan Kenyataan Hidup

Penulis : Ratih Widiastuty

rahayuismaio.wordpress.com

dosenpsikologi.com

Kategori Ilmu Berkaitan Psikologi

  • Buku Pedoman HRD & SDM
  • Buku Psikologi Best Seller
  • Buku Psikologi Pendidikan
  • Buku Soal CPNS
  • Buku Soal Psikotes
  • Soal Psikotes Polri
  • Soal Psikotes TNI

Artikel Psikologi

  • Affirmasi Pagi
  • Affirmasi Islami
  • Affirmasi Dalam Hubungan
  • Anger Issue
  • Berdamai Dengan Diri Sendiri
  • Berpikir Positif
  • Berpikir Kreatif dan Inovatif
  • Broken Home
  • Cara Agar Tidak Insecure
  • Cara Agar Tidak Mudah Menangis
  • Cara Menjadi Dewasa
  • Cara Menjadi Orang Ikhlas
  • Cara Mengenal Diri Sendiri
  • Cara Mencintai Diri Sendiri
  • Cara Menjadi Orang Cuek
  • Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
  • Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
  • Cara Meditasi Yang Benar
  • Cara Melatih Mental
  • Ciri Orang Yang Sombong
  • Critical Thinking
  • Contoh Hard Skill
  • Contoh Self Control
  • Duck Syndrome
  • Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
  • Emosi Tidak Stabil
  • Fixed Mindset
  • Guilt Tripping
  • Hantu Seram
  • Highly Sensitive Person
  • Kepribadian Ganda
  • Manajemen Stres
  • Menangis Tanpa Sebab
  • Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
  • Mindfulness
  • Mood Booster
  • Maladaptive Daydreaming
  • Konsep Diri
  • Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
  • Percaya Diri
  • Perfeksionis
  • Sikap Pesimis
  • Pengertian Hard Skill
  • Perkembangan Emosi
  • Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
  • Philophobia
  • Pikiran Negatif
  • Playing Victim
  • Regulasi Emosi
  • Sifat Manipulatif
  • Self Awarness
  • Self Afirmasi
  • Self Control
  • Self Development
  • Self Diagnosis
  • Self Efficacy
  • Self Esteem
  • Self Healing
  • Self Healing Terbaik
  • Self Improvement
  • Self Management
  • Strict Parents
  • Self Reward
  • Self Reminder
  • Sikap Optimis
  • Tanggung Jawab
  • Trauma Healing
  • Trust Issue
  • Overthinking

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

essay tentang broken home

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.

Universitas Islam An Nur Lampung

Broken Home: Pengertian, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi:

Pengertian Broken Home

Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang terpisah atau tidak lagi hidup bersama. Keluarga yang terpisah atau broken home dapat terjadi karena beberapa alasan seperti perceraian, kematian salah satu orang tua, atau perpisahan lainnya.

Anak-anak yang tinggal di broken home biasanya harus tinggal dengan salah satu orang tua atau diasuh oleh keluarga lain. Keluarga broken home dapat mengalami kesulitan ekonomi dan emosional, serta memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan mental dan sosial.

Ciri Broken Home

Berikut ini adalah beberapa ciri yang umumnya dimiliki oleh keluarga broken home:

  • Anak-anak tinggal dengan salah satu orang tua atau diasuh oleh keluarga lain: Anak-anak yang tinggal di broken home biasanya harus tinggal dengan salah satu orang tua atau diasuh oleh keluarga lain, terutama jika orang tua yang lain telah meninggal atau tidak lagi tinggal bersama.
  • Kontak dengan orang tua yang lain terbatas: Anak-anak yang tinggal di broken home biasanya memiliki kontak yang terbatas dengan orang tua yang lain, terutama jika orang tua tersebut tinggal jauh atau tidak lagi memiliki hubungan yang baik.
  • Kesulitan ekonomi: Keluarga broken home sering mengalami kesulitan ekonomi karena hanya mendapatkan pendapatan dari salah satu orang tua atau karena tidak adanya sumber pendapatan yang stabil.
  • Masalah kesehatan mental dan sosial: Anak-anak yang tinggal di broken home memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan mental dan sosial, seperti depresi, kecemasan, dan masalah perilaku.
  • Perubahan-perubahan drastis dalam kehidupan: Keluarga broken home biasanya mengalami perubahan-perubahan drastis dalam kehidupan seperti pindah tempat tinggal atau perubahan dalam rutinitas sehari-hari.

Penyebab Broken Home

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya broken home, diantaranya:

Perbedaan pandangan dan kepribadian

Perbedaan pandangan dan kepribadian yang tidak dapat diselesaikan secara baik dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Ketidakpuasan dalam hubungan

Kepuasan dalam hubungan merupakan faktor penting dalam keberlangsungan sebuah rumah tangga. Ketidakpuasan yang terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Masalah keuangan

Masalah keuangan yang tidak dapat diselesaikan secara bersama dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Perselingkuhan

Perselingkuhan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya broken home.

Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Masalah komunikasi

Masalah komunikasi yang tidak dapat diselesaikan secara baik dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Masalah keluarga

Masalah keluarga yang tidak dapat diselesaikan secara baik dapat menyebabkan terjadinya broken home.

Cara Mengatasi Broken Home

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi broken home:

  • Terapkan komunikasi yang efektif: Salah satu cara terbaik untuk mengatasi broken home adalah dengan terapkan komunikasi yang efektif. Carilah waktu yang tepat untuk bicara dengan anggota keluarga lain dan coba untuk memahami pandangan dan perasaan mereka.
  • Jangan memendam perasaan: Jangan memendam perasaan negatif seperti kemarahan atau kecewa. Cobalah untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang sopan dan tidak menyakiti orang lain.
  • Carilah dukungan dari luar keluarga: Jika Anda merasa tidak dapat mengatasi masalah di dalam keluarga sendiri, carilah dukungan dari luar keluarga seperti teman, guru, atau profesional kesehatan mental.
  • Jadikan keluarga baru: Meskipun broken home tidak bisa dihilangkan, Anda dapat membangun keluarga baru dengan orang-orang yang Anda sayangi dan memberikan dukungan kepada Anda.
  • Carilah kegiatan yang menyenangkan: Carilah kegiatan yang menyenangkan seperti olahraga, hobi, atau kegiatan sosial lainnya untuk mengalihkan perhatian Anda dari masalah keluarga. Ini akan membantu Anda merasa lebih baik dan mengurangi stres.
  • Jangan lupa untuk merawat diri sendiri: Jangan lupa untuk merawat diri sendiri dengan makan makanan sehat, tidur yang cukup, dan melakukan kegiatan fisik secara teratur. Ini akan membantu Anda merasa lebih sehat dan bahagia.

Tatacara Adopsi dan Pengangkatan Anak, Syarat, Akibat Hukim dan Aturan Hukumnya

Adab pergaulan remaja menurut islam, manfaat dan risiko menggunakan smartphone bagi anak-anak, pelayanan konsumen dan kepuasan pelanggan, akulturasi kebudayaan indonesia dan kebudayaan islam, aqidah islam pada masa bani umayyah.

Hipwee

  • SkuatHipwee
  • Terpopuler Hot
  • Editor's Pick

Pengaruh Broken Home Terhadap Konsep Diri

Pengaruh Broken Home Terhadap Konsep Diri

Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul yang tinggal di bawah satu  atap yang sama dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku. Dari keluarga pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan kepada seorang individu sehingga, keluarga mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan seseorang.

Dalam keluarga inti dapat terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak anak. Hakikatnya, keluarga adalah wadah pertama dan utama yang fundamental bagi perkembangan dan pertumbuhan dari anak. Di dalam keluarga, anak akan mendapatkan pendidikan pertama mengenai berbagai hal dasar kehidupan yang ada di masyarakat.

Dari keluargalah yang mengenalkan anak akan aturan agama, etika sopan santun, aturan bermasyarakat, dan aturan aturan tidak tertulis lainnya yang diharapkan dapat menjadi landasan kepribadian anak dalam menghadapi lingkungan di masa depan. Keluarga juga yang akan menjadi motivator terbesar yang tiada henti ketka anak membutuhkan dukungan dalam menjalani kehidupan.

Pada masa anak anak atau remaja dapat di gambarkan sebagai masa masa penuh kegembiraan dan tantangan. Anak anak dan remaja banyak melakukan aktifitas yang menyenangkan dengan taman sebaya ataupun dengan keluarga. Bagi para remaja, masa masa ini digunakan untuk mencari jati diri. Tetapi pada kehidupan keluarga tidak sedikit terjadi suatu perselisihan dan keributan antara anggota keluarga sendiri.

Banyak perbedaan pendapat di dalam keluarga karena terdapat pemikiran yang berbeda dari setiap anggota keluarga. Konflik dalam sebuah hubungan antar individu merupakan sesuatu yang wajar dan tidak dapat dipungkiri lagi, semakin tinggi saling ketergantungan semakin meningkat pula kemungkinan terjadinya konflik itu sendiri. 

Perceraian dalam keluarga dapat menimbulkan kerugian pada banyak pihak terutama pada anak. Perceraian dapat di artikan sebagai pecahnya keluarga atau retaknya struktur peran sosial saat satu atau beberapa anggota keluarga yang tidak dapat menjalankan kewajiban peran secukupnya. Perceraian dikenal dengan istilah broken home. Broken home ini diartikan sebagai keluarga yang retak atau kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orangtua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian sehingga anak hanya tinggal bersama satu orangtua kandung.

Broken home dapat di lihat dari dua aspek, yang pertama yaitu keluarga yang terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari anggota keluarga yang meninggal atau telah bercerai. Lalu yang kedua orang tua yang tidak bercerai, tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak di rumah dan atau tidak memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi. Keluarga yang broken home dapat memengaruhi tumbuh kembang seorang anak dalam keluarga. Perkembangan anak dalam keluarga terganggu dengan adanya masalah keluarga. Keluarga merupakan tempat yang penting untuk perkembangan anak daIam keluarga secara fisik, emosi, spriritual, dan sosial. Efek dari broken home pada perkembangan anak menjelaskan bahwa salah satu penyebab keluarga broken home adalah perceraian orangtua. Padahal keluarga itu sendiri memiliki fungsi yang sangat vital bagi keberlangsungan masyarakat dari generasi ke generasi.

Perceraian secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampak psikologis yang buruk bagi anak dalam keluarga itu sendiri. Dampak langsung yang di rasakan yaitu perasaan kehilangan sosok orangtua yang biasanya mereka jumpai setiap hari. Anak atau remaja yang menghadapi kejadian ini biasanya akan mengalami gejala gangguan kesehatan mental jangka pendek. Contoh dari gangguan Kesehatan itu sendiri seperti stres, cemas, dan depresi. Ada sekitar delapan dampak kepada anak sebagai korban perceraian orangtuanya. Delapan dampak tersebut yaitu seperti penurunan akademik, kecenderungan untuk terpengaruh hal buruk, kualitas kehidupan yang rendah, mengalami pelecehan, obesitas dan gangguan makan, tekanan psikologis, apatis dalam berhubungan, dan melakukan berhubungan intim.

Banyak penelitian mengenai kondisi psikologis anak dalam keluarga yang bercerai. Mereka menjelaskan bahwa dampak yang di rasakan oleh anak korban perceraian orangtuanya antara lain seperti merasa tidak aman, adanya rasa penolakan dari keluarga, marah, sedih, kesepian, dan perasaan menyalahkan diri sendiri. Dari hasil penelitian yang sudah ada, mayoritas menyatakan bahwa korban broken home memiliki sikap yang negatif.

Dari beragam permasalahan yang di alami anak dalam keluarga yang broken home, masa setelah perceraian adalah periode paling sulit bagi mereka. Keadaan tersebut menuntut anak agar dapat mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi setelah keadaan krisis dalam keluarga ataupun setelah perceraian orang tua. Adanya stigma di masyarakat mengenai seseorang yang berasal dari keluarga broken home.

Banyak yang memberikan stigma tentang tindakan kenakalan remaja banyak di lakukan oleh remaja dengan latar belakang broken home. Seperti penelitian Nadeak (2014) yang menjelaskan faktor eksternal sangat dominan untuk memengaruhi kenakalan remaja adalah perceraian orangtua, kurangnya komunikasi antara orangtua dengan anak, pola asuh orangtua yang masih salah, pengaruh teman dan dorongan keluarga serta lingkungan sosial. Dari stigma ini membuat banyak masyarakat memandang remaja yang memiliki latar belakang keluarga yang krisis sudah pasti melakukan tindakan yang menyimpang atau kenakalan remaja.

Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dari keluarga yang broken home akan sangat berdampak pada perkembangan psikologinya. Mulai dari sikap yang enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena bosan di bully atau di ejek dan merasa malu karena sudah tidak punya orang tua lagi. Dari sini banyak permasalahan serius dari anak yang berasal dari keluarga broken home muncul. Contoh dari permasalahannya adalah seperti tidak adanya keinginan atau tujuan hidup.  Masalah ini yang mutlak terjadi saat itu dan permasalahan permasalahan tersebut dapat memicu depresi pada sang anak di kemudian hari. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Sigmund Freud yang menyatakan bahwa “potensi depresi diciptakan pada awal masa kanak kanak”.

Depresi sendiri adalah sebuah kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, tidak dapat tidur, tidak memiliki hasrat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Depresi ini sangat umum muncul dari korban broken home dan pada kondisi depresi ini hal hal negatif sangat mungkin untuk dilakukan, seperti melukai diri sendiri atau melakukan hal lain yang dirasa mampu untuk mengusir rasa sedih dan sakit seperti menggunakan obat terlarang atau terjerumus pada dunia gemerlap lainnya.

Menurut saya dilihat dari hal yang sudah di paparkan banyak pesan yang dapat di ambil bagi para orang tua. Dalam berkeluarga sebaiknya orang tua dapat memikirkan perasaan dari seorang anak. Orang tua juga dapat berpikir bijak tentang permasalahan yang terjadi dalam keluarga karena perceraian memiliki banyak sekali kerugian bagi kedua belah pihak dan anak itu sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

essay tentang broken home

8 Model Baju untuk Orang Pendek agar Kelihatan Tinggi dan Gemas!

essay tentang broken home

Tradisi Unik dan Lucu Ramadan dari Penjuru Dunia

essay tentang broken home

Cara Membedakan Softlens Kanan dan Kiri bagi Pemula

essay tentang broken home

9 Fashion Item Buat Cowok Pas Lebaran, Stylish Tapi Tetap Bersahaja

essay tentang broken home

6 Keistimewaan Kamu yang Tetap Bekerja di Hari Lebaran Nanti. Sedih tapi Harus Dijalani Sepenuh Hati

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Tim Dalam Artikel Ini

Hipwee Reader

11 Oleh-Oleh Khas Thailand yang Halal dan Lezat, Cocok Jadi Teman Nonton Film!

9 Ide Games Seru buat Acara Bukber & Reuni, Biar Nggak Cuma Bengong Saja

9 Ide Games Seru buat Acara Bukber & Reuni, Biar Nggak Cuma Bengong Saja

10 Hal yang Dirasakan Anak Rantau Waktu Ramadan. Sedikit Haru, Banyak Rindu

10 Hal yang Dirasakan Anak Rantau Waktu Ramadan. Sedikit Haru, Banyak Rindu

essay tentang broken home

Apa Itu Broken Home? Arti, Penyebab, dan Dampaknya

Little girl crying while parents quarrel. Closing the ears, 5-10 years old, vintage tone.

Pengertian Broken Home

Ciri-ciri broken home, penyebab terjadinya broken home, dampak broken home, cara mengatasi dampak broken home, cara mencegah terjadinya broken home.

Broken home adalah suatu istilah yang menggambarkan keluarga dengan keadaan yang tidak harmonis. Istilah tersebut merupakan bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki padanan istilah keluarga tidak utuh.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu broken home, penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, hingga cara mengatasinya.

Broken home atau keluarga tidak utuh adalah penggambaran keluarga yang berantakan atau tidak harmonis lagi karena adanya perselisihan, pertengkaran, hingga berakhir pada perceraian. Mengutip situs academia.edu tentang Broken Home and Lifestyle, kondisi ini berdampak terutama kepada anak-anak, yang kemungkinan menyebabkan anak-anak tersebut memiliki gaya hidup yang kurang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan menurut psikiater dan psikoterapis Frank Anderson dalam Verywell Mind, broken home atau broken family adalah salah satu situasi yang mencakup hubungan yang tidak sehat atau terputus dalam unit keluarga.

Meskipun sering dikaitkan dengan perceraian, tapi kondisi broken home dapat terjadi juga dalam keluarga yang masih utuh di atas kertas. Sebagai contoh keluarga mungkin masih utuh, tapi anggotanya saling berkonflik dan terasing satu sama lain.

Broken home atau keluarga yang tidak utuh digambarkan melalui ciri-ciri berikut, dilansir situs Mental Health America screening.mhanational.org.

1. Kekerasan

Kekerasan dapat berbentuk aktif seperti kekerasan verbal dan fisik. Bisa juga dalam bentuk pasif seperti pengabaian secara fisik maupun emosional. Misalnya tidak memberi makan, tidak menunjukkan kasih sayang, dan tidak peduli.

2. Ketakutan dan Tidak Percaya

Dalam keluarga yang tidak utuh, biasanya tumbuh rasa tidak percaya dan ketakutan akan ketidakpastian. Anak-anak yang tumbuh dalam ketakutan akan kemarahan atau reaksi orangtua cenderung sulit mengekspresikan diri dengan jujur demi menghindari konflik.

3. Kasih Sayang Bersyarat

Dalam keluarga yang tidak utuh, akan ada semacam manipulasi dengan kasih sayang. Kasih sayang atau cinta hanya diberikan ketika mereka menginginkan sesuatu dan dengan syarat. Jika keinginan atau syarat itu tidak terpenuhi, maka kasih sayang tidak diberikan.

4. Kurangnya Batasan

Batasan ini dalam hal sejauh mana anggota keluarga mencampuri keputusan anggota yang lain. Misalnya orangtua sangat mengendalikan dan menentukan keputusan anak, membuat anak tidak memiliki kebebasan berpendapat.

5. Kurangnya Kedekatan

Keluarga yang tidak utuh biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda kedekatan, baik secara fisik maupun emosional. Anggota keluarga juga tidak saling mendukung secara emosional.

6. Komunikasi yang Buruk

Anggota keluarga tidak merasa nyaman dalam berkomunikasi satu sama lain dan selalu ada ketegangan. Tidak ada pengertian antara satu anggota dengan anggota lainnya.

Broken home biasanya terjadi karena beberapa penyebab, mengutip situs Verywell Mind.

Kekerasan dana keluaga bisa berupa kekerasan fisik, emosional, atau seksual. Hal ini dapat merusak kesehatan mental anggota keluarga dan mempersulit kemampuan mereka untuk saling memaafkan, karena kekerasan yang dilakukan sangat menyakiti.

2. Masalah Kesehatan Mental

Jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah kesehatan mental, sebuah keluarga juga bisa menjadi tidak harmonis dan akhirnya tidak utuh. Terlebih jika anggota tersebut tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah kesehatan mental dan memberikan dampak buruk pada anggota yang lain.

3. Masalah Finansial

Keuangan juga bisa menyebabkan keluarga tidak harmonis. Tidak hanya ketika kondisi ekonomi kurang baik, tapi juga saat dalam kondisi baik tetapi pengelolaannya buruk dan tidak ada keterbukaan.

4. Batas-batas yang Dilanggar

Masing-masing anggota keluarga mestinya memiliki batasan dan ada hal-hal yang menjadi urusan sendiri, tidak harus dicampuri anggota keluarga yang lain. Ketika batasan itu dilanggar, biasanya akan memunculkan konflik.

5. Perbedaan Nilai

Anggota keluarga juga bisa memiliki perbedaan nilai yang dipegang satu sama lain. Perbedaan nilai yang dipercaya, seperti agama dan politik, bisa menimbulkan konflik apabila tidak dikomunikasikan dengan baik. Terutama jika kemduian ada pemaksaan nilai satu sama lain.

6. Orang Dewasa yang Terlalu Mengontrol

Baik orangtua maupun orang yang lebih tua dalam keluarga, jika terlalu mengontrol anak-anak atau orang yang lebih muda, maka berisiko menimbulkan konflik yang berujung pada broken home.

7. Tidak Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf

Setiap keluarga pasti memiliki masalah dan anggota juga bisa berbuat salah. Namun, tidak mengakui kesalahan dan minta maaf bisa memperuncing masalah dan berujung pada konflik yang lebih besar lagi.

Dampak yang timbul dari broken home dibagi menjadi 4, seperti dilansir situs thenews.com.pk.

1. Dampak Emosional

Ini dampak yang mungkin paling dirasakan secara langsung oleh anggota yang mengalami broken home, terutama pada anak-anak. Anggota keluarga rawan mengalami depresi dari perpecahan yang terjadi. Mereka juga kesulitan untuk mengungkapkan perasaan negatif karena terbiasa menyembunyikannya.

2. Dampak Sosial

Secara sosial, anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh biasanya memiliki sifat-sifat yang negatif dan sulit membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Sifat negatif itu tidak harus berbentuk kekerasan yang merugikan orang lain, tetapi juga sifat negatif yang merugikan dirinya sendiri. Misalnya bersifat tertutup karena tidak mudah percaya pada orang lain.

3. Dampak Pendidikan

Hal ini terutama dirasakan oleh anak. Perpecahan atau perpisahan orangtua bisa membuat anak stres dan akhirnya berpengaruh terhadap pendidikannya. Perkembangan anak mungkin akan melambat dan kualitas belajarnya buruk.

4. Dampak Dinamika Keluarga

Broken home membuat dinamika dalam keluarga juga berubah. Yang tadinya suatu peran dijalankan oleh ayah atau ibu, harus dilakukan oleh ayah saja atau ibu saja. Anak juga sering kali harus menggantikan peran orangtua, terutama anak yang paling tua.

Jika kamu sudah mengalami broken home, ada cara-cara mengatasinya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Berikut caranya dilansir situs amenclinics.com.

1. Bangun Pola Pikir yang Sehat

Lakukan kebiasaan yang baik untuk kesehatan otak sehingga bisa menghasilkan pola pikir yang sehat. Meskipun otak masih menyimpan luka emosional akibat broken home, tetapi kebiasaan berpikir yang sehat dapat membuat kita menjalankan fungsi sehari-hari dengan baik. Bahkan bisa membuat kita berkembang.

2. Mencari Dukungan

Dukungan sosial yang baik dibutuhkan oleh orang-orang yang mengalami broken home. Jaringan dukungan seperti teman, kolega, komunitas, atau terapis psikologi dalam menjadi pendukung yang baik bagi kita.

3. Berlatih Membangun Hubungan yang Baik

Tumbuh dalam hubungan keluarga yang kurang baik sering kali membuat seseorang merasa tidak mampu memiliki hubungan yang baik juga dengan orang lain. Namun, ini tidak berlaku otomatis. Kita masih bisa belajar membangun hubungan yang baik dengan orang lain di luar keluarga.

4. Berhenti Menganggap Diri Tidak Berdaya

Seseorang yang tumbuh dalam keluarga broken home rawan merasa dirinya sebagai korban atau victim mentality. Pola pikir ini kurang baik karena membuat seseorang merasa tidak berdaya. Padahal kita masih bisa berubah menjadi lebih baik dengan berusaha melakukan sesuatu.

Sementara itu, jika belum terjadi, kita bisa mencegah broken home dan menjaga keutuhan keluarga. Berikut caranya mengutip situs familyrecoverycenter.org.

  • Mengidentifikasi dan menghargai perbedaan dalam keluarga.
  • Bersikap jujur dan terbuka dalam keluarga.
  • Melakukan sesuatu dalam keluarga dengan tulus dan tidak harus bersyarat.
  • Membangun komunikasi yang efektif antara anggota keluarga.

Itulah penjelasan mengenai broken home, ciri-ciri, dampak, hingga cara mengatasinya. Apabila detikers berada dalam situasi broken home, segera lakukan langkah-langkah di atas dan cari bantuan profesional. Semoga bermanfaat!

Miniso Akan Hadir di Transmart Kota Kasablanka, Dimeriahkan Refal Hady

Ramadan makin hemat-mudah dengan diskon kuliner shopeefood & fitur pickup, 4 pesan venna melinda ke verrell bramasta kelak resmi jadi anggota dpr ri, begini jurus btn bidik dana murah hingga akhir 2024, bayar zakat dan donasi kini bisa di fitur lifestyle bca mobile, serunya berenang di wisata air nuansa militer puncak bogor.

Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink

Repositori Universitas Negeri Malang

Kebermaknaan hidup remaja yang mengalami broken home (studi kasus di sma negeri kota malang) / ninda hidayatul rahmawati.

Rahmawati, Ninda Hidayatul (2019) Kebermaknaan hidup remaja yang mengalami broken home (studi kasus di SMA Negeri Kota Malang) / Ninda Hidayatul Rahmawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

v ABSTRAK Rahmawati Ninda Hidayatul. 2019. Kebermaknaan Hidup Remaja yang Mengalami Broken Home (Studi Kasus Siswa di SMA Kota Malang). Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dr. Carolina Ligya Radjah M. Kes (II) Dr. Henny Indreswari M. Pd. Kata Kunci kebermaknaan hidup broken home SMA Kota Malang Makna hidup merupakan nilai khusus yang dimiliki seseorang yang dirasa penting benar dan berharga sebagai tujuan hidup. Ketika seseorang menemukan kebermaknaan dalam hidupnya maka dia akan memiliki gairah dan semangat untuk mencapai tujuan dalam hidup begitupun sebaliknya ketika seseorang tidak memiliki makna dalam hidupnya maka dia akan terpuruk dan kecewa dengan kehidupan yang dia jalani. Makna hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan tidak saja dalam keadaan yang menyenangkan tetapi makna hidup juga dapat dijumpai di kondisi yang menyakitkan. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan kebermaknaan hidup serta proses penghayatan makna hidup yang dilakukan oleh remaja broken home sehingga dapat menemukan tujuan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kota Malang Jawa Timur. Subjek penelitian ini adalah remaja yang mengalami broken home dan bersekolah di SMA tersebut yang berjumlah delapan orang subjek. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang uraian dan penjelasan komprhensif mengenai berbagai aspek seorang individu suatu kelompok suatu organisasi suatu program atau suatu situasu sosial. Untuk mengetahui pengalaman dari subjek dan guna memperoleh data yang mendalam digunakan pengumpulan data melalui observasi studi dokumentasi wawancara dengan subjek utama teman dekat guru BK wali kelas dan keluarga. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi fenomenal reduksi editik dan reduksi transedental. Hasil dari penelitian ini merujuk pada dua kecenderungan yang berbeda. Enam subjek mampu menunjukkan kebermaknaan dalam hidupnya yang tercermin ke dalam tiga nilai yaitu nilai kreatif yang ditunjukkan remaja broken home melalui karya dan prestasi yang dihasilkan di balik himpitan masalah yang mereka alami nilai penghayatan digambarkan melalui ketaatan nilai-nilai kehidupan yang berupa nasihat yang disampaikan oleh orangtua serta melaksanakan kewajiban beribadah kepada Tuhannya. Nilai yang ketiga adalah nilai sikap yang tercermin dari rasa tabah dan pasrah kepada Tuhan dengan berfikir bahwa yang diterima adalah ujian bagi mereka berani menghadapi masalah yang datang serta mencari hikmah yang terjadi dari kejadian tersebut selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan. Sedangkan dua subjek yang lain menunjukkan penghayatan yang sebaliknya mereka belum mampu menemukan kebermaknaan dalam hidupnya dan memaknai nilai-nilai kehidupan. Hal tersebut tercermin dari perilaku mereka yang sering melanggar peraturan mengabaikan kewajiban untuk beribadah maupun menunaikan tugas dari sekolah vi ketika menghadapi masalah pun mereka tidak segera menyelesaikan dan menggunakan berbagai cara termasuk menggunakan kekerasan. Proses pemaknaan hidup tidak dilakukan dengan cara yang instan akan tetapi ada beberapa tahap yang harus di lalui. Tahapan tersebut diawali dengan tahap derita penerimaan diri mengenali baik dan buruknya kondisi hidup menemukan makna dalam hidupnya dan terakhir tahap merealisasikan makna. Selain proses penghayatan terdapat problematika yang dilalui dalam pencarian kebermaknaan hidup. Sebagaimana yang dialami oleh dua subjek yang belum bisa meyakini akan adanya makna hidup problematika yang dialami menuntun mereka untuk membentuk pribadi yang kurang bertanggungjawab. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat beberapa saran terkait penelitian ini. Konselor disarankan dapat memberikan bimbingan kepada remaja yang mengalami broken home dalam mengembangkan makna hidupnya agar mereka mampu merancang tujuan hidup sehingga mereka mampu menentukan apa yang dilakukannya dengan lebih terarah. Bagi Mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai kondisi peserta didik di lapangan sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan mental dan skill untuk terjun di dunia kerja. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan indikator lain terkait dengan kebermaknaan hidup remaja broken home. vii ABSTRACT Rahmawati Ninda Hidayatul. 2019. The Meaning of Life of Teenagers from Broken Home Families (a Case Study in Senior High School in Malang). Thesis Department of Guidance and Counseling faculty of Education State University of Malang Supervisor (I) Dr. Carolina Ligya Radjah M. Kes (II) Dr. Henny Indreswari M. Pd. Keywords the meaning of life broken home Senior High School in Malang The meaning of life is a special value that a person who has felt is important true and valuable as a life purpose. When a person finds it meaninglessness in his life then he will have the passion and the spirit to accomplish his goal in life and vice versa when one has no meaning in his life then he will be upset and disappointed with life He lived. The meaning of life can be found in every circumstance not only in a pleasant state but the meaning of life can also be found in painful conditions. The focus of this research is to describe the abundance of life as well as the process of life-meaning passion done by the young broken home so as to find purpose and happiness in life. This research was conducted at Senior High School in Malang East Java. The subject of this study was teenagers who suffered from broken home and attended the high school that numbered eight subjects. Researchers use qualitative approaches with phenomenological methods involving the experience of the subject. To find out the experience of the subject and to obtain in-depth data use of data collection through observation documentation study interviews with main subjects close friends BK teachers class guardians and family. Data analysis is done through three phases phenomenal reduction editic reduction and transedental reduction. The results of this study refer to two different tendencies. Six subjects were able to demonstrate a meaningfulness in his life that was reflected in three values which are the creative value demonstrated by teens broken home through works and achievements produced behind the problems they experienced the value of is portrayed through the adherence of life s values of counsel delivered by the parents and performing a duty of worship to his lord. The third value is the value of attitude reflected from steadfast and resignation to God by thinking that the accepted is a test for them dare to face problems that come and seek the wisdom that occurs from the incident always Grateful for what has been given. While the other two subjects show their opposite passion they have not been able to find any meaninglessness in his life and to interpret the values of life. This is reflected in the behavior of those who often violate regulations ignore obligations to worship or perform tasks from the school when faced with problems they do not immediately resolve and use various ways including using violence. The process of life usage is not done in an instant way but there are some steps to go through. The stage begins with the suffering stage self-acceptance recognizing the good and bad conditions of life discovering meaning in his life and viii the last stage of realizing the meaning. In addition to the process of passion there are problems that are passed in the search for the meaningfulness of life. As experienced by two subjects that have not been able to believe in the meaning of life the problematics lead them to form a less responsible person. Based on the results of the research obtained there are some suggestions regarding this study. Counselors are advised to provide guidance to teenagers who experience broken home in developing their life meaning that they are able to design a life purpose so that they are able to determine what it does in a more purposed way. For students of tutoring and counseling the results of this research can give students an idea of the condition of students in the field so that students can prepare the mental and skills to plunge in the workforce. Researchers are further advised to develop other indicators related to the meaningfulness of teenage living broken home.

Actions (login required)

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Apa Arti Broken Home? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

Arti Broken Home

Seringkali terdapat beberapa istilah bahasa Inggris yang kita dengar setiap harinya, namun tidak mengetahui artinya.

Salah satu istilah bahasa Inggris yang kadang digunakan yakni broken home .

Apa sebenarnya arti broken home ?

Melansir dari psychologydictionary.org, arti broken home yaitu sistem dalam rumah tangga orang tua tunggal.

Situasi broken home terjadi lantaran kondisi keluarga tidak lagi utuh karena perceraian atau salah satu orang tua meninggal.

Selain itu, broken home juga bisa timbul karena keluarga mengalami konflik, pengabaian, hingga perilaku buruk.

Menurut psikolog Quensel, arti broken home merupakan penggambaran keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan seperti keluarga.

Quensel menilai, terjadinya konflik membuat pertengkaran dan berakhir menjadi perpisahan.

Sementara itu, psikolog Wells memaparkan, arti broken home yakni kondisi keluarga yang mengalami perpecahan karena kematian, perceraian, seseorang yang tidak menikah, dan menyebabkan tindakan kriminal.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan arti broken home secara umum yakni kondisi anggota keluarga yang tidak utuh, jauh dari rukun dan sejahtera.

Ciri-Ciri Orang yang Terkena Broken Home

Melansir laman resmi Parenting Firstcry, berikut beberapa ciri-ciri seseorang yang terkena broken home :

  • Tipikal orang yang menyenangkan
  • Takut dibohongi
  • Sulit percaya terhadap orang lain
  • Kesulitan berkomunikasi
  • Mendambakan kesempurnaan
  • Kecemasan tinggi
  • Merasa bertanggungjawab terhadap orang lain
  • Perasaan kosong dalam hati
  • Merasa sedih dan frustasi

Baca Juga Anger Issue

10 Dampak Broken Home pada Seorang Anak

1. iman lemah.

Iman seorang anak bisa lemah karena tidak adanya figur positif dalam diri anak menjadikan mereka ikut jauh dari Tuhan.

Sosok ibu sejatinya menjadi sekolah pertama dalam mengajarkan nilai-nilai agama, serta sosok ayah yang seharusnya menjadi contoh baik bagi keluarga.

Sayangnya, anak broken home tidak mendapatkan hal tersebut.

2. Kurang Percaya Diri

Anak broken home biasanya mengalami kehilangan rasa percaya diri karena tekanan mental yang terus menerus terjadi.

Selain itu, tidak adanya perhatian dari ibu atau tidak adanya pelukan hangat sang ayah bisa menjadikan seorang anak menjadi rendah diri.

3. Gangguan Mental

Pengalaman melihat orang tua bertengkar dan adanya kekerasan fisik maupun verbal yang dilakukan orang tua bisa membuat trauma.

Jika kondisi tersebut terus menerus terjadi bisa membuat anak mengalami gangguan mental.

4. Kurang Kasih Sayang

Tidak adanya perhatian dari orang tua bisa membuat anak-anak tidak cukup merasakan kasih sayang.

Dengan situasi seperti itu, anak-anak terbiasa tidak mengutarakan perhatian pada orang lain.

Dia bisa menjadi sosok yang dingin, cuek, ataupun kasar.

5. Benci Terhadap Orang Tua

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Misalnya saja, kenapa orang tuanya bertengkar, mengapa mereka berpisah, mengapa Tuhan tidak memberikan cobaan yang demikian berat?

Dia juga belum mampu menelisik permasalahan lebih dalam dan melemparkan semuanya pada orang tua.

Dengan kejadian berat yang dialami, si anak bisa menjadi benci terhadap orang tuanya.

6. Menarik Diri

Terdapat masanya, anak yang broken home menarik diri dari lingkungannya.

Dia takut akan pandangan teman-teman terhadapnya dan dia iri dengan keharmonisan keluarga orang lain.

Dia hanya ingin menyendiri untuk diberi kesempatan bisa berdamai dengan keadaan yang menimpanya.

7. Insecurity

Anak yang mengalami broken home biasanya merasa insecure atau kecemasan.

Dia bisa takut akan masa depannya, takut bertemu orang baru, takut dikhianati, takut disakiti hingga takut ditinggalkan.

Hal itu terjadi lantaran kurangnya kasih sayang yang cukup dalam diri mereka.

8. Merasa Hidupnya Sia-Sia

Apabila anak merasa broken home , dia lantas bisa merasa kehilangan orang yang disayangi.

Tidak hanya itu, dia akan merasa hidupnya tidak berarti lagi.

Pupus harapan serta asa yang ingin dicapainya selama ini.

Kondisi tidak adanya perhatian dan dukungan penuh kedua orang tua menjadikan ia menyerah begitu saja.

Seorang anak merupakan peniru ulung orang tuanya.

Anak bisa merekam apa yang dilihatnya, baik itu verbal atau perbuatan.

Semua kejadian akan terekam dan dia menjelma menjadi sosok yang meniru perbuatan orangtuanya.

Traumatik bisa mendorong perbuatan agresif bahkan hingga sang anak tumbuh dewasa.

10. Mengasihani Diri

Anak broken home seringkali merasa larut dalam kesedihan hingga ia merasa hidupnya yang paling menyedihkan.

Dia cenderung mengasihani diri dan merasa hidupnya tidak adil.

Bagi kamu yang merasa masih terpuruk dalam stigma anak broken home , mungkin kamu bisa membaca buku Broken Home: An Inspiring Life Journey karya @rutamianisa.

Buku ini membahas tentang cara untuk menerima diri di lingkungan yang belum bisa menghargaimu.

Pembahasan buku ini tertulis secara lugas dan dapat dipahami dengan mudah, dan mampu membuatmu lebih tenang menghadapi dunia.

Tertarik untuk membaca dan mengoleksinya? Segera check out bukunya hanya di Gramedia.com !

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon

Broken Home

Arti broken home, dampak broken home pada anak, rekomendasi buku, rekomendasi bacaan, berita terkait, menyikapi pengalaman traumatis pada anak-anak, ini 5 faktor yang memengaruhi perkembangan emosi remaja dan cara menyikapinya, cara mengatasi emosi pada anak, ini hal yang perlu diperhatikan setiap orang tua, terkini lainnya.

Apa Hal yang Tidak Bisa Dilupakan Wanita? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

Apa Hal yang Tidak Bisa Dilupakan Wanita? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

5 Usaha Sampingan di Rumah yang Layak Dicoba

5 Usaha Sampingan di Rumah yang Layak Dicoba

Buku Seri Sahabat Bumi: Apa yang Mencemari Planet Bumi?

Buku Seri Sahabat Bumi: Apa yang Mencemari Planet Bumi?

Cara Menawarkan Produk ke Perusahaan yang Mesti Diperhatikan

Cara Menawarkan Produk ke Perusahaan yang Mesti Diperhatikan

Inilah Pentingnya Brand Terhadap Suatu Produk dan Layanan

Inilah Pentingnya Brand Terhadap Suatu Produk dan Layanan

25 Kata Mutiara untuk Diri Sendiri yang Memotivasi

25 Kata Mutiara untuk Diri Sendiri yang Memotivasi

5 Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga Bermodal Kecil

5 Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga Bermodal Kecil

Kisah Sejarah Batu Belimbing di Singkawang Timur, Tempat Wisata Unik yang Jarang Diketahui

Kisah Sejarah Batu Belimbing di Singkawang Timur, Tempat Wisata Unik yang Jarang Diketahui

Enam Pesan Kematian dari Buku Pengantin Setan karya RJL 5-Fajar Aditya

Enam Pesan Kematian dari Buku Pengantin Setan karya RJL 5-Fajar Aditya

Mengintip Kengerian Pesta Pernikahan Pada Peluncuran Buku Pengantin Setan 

Mengintip Kengerian Pesta Pernikahan Pada Peluncuran Buku Pengantin Setan 

5 Pilihan Latihan Angkat Beban di Rumah yang Bisa Kamu Coba, Aman untuk Pemula

5 Pilihan Latihan Angkat Beban di Rumah yang Bisa Kamu Coba, Aman untuk Pemula

Mengungkap Kekuatan Storytelling: Menyampaikan Pesan Melalui Cerita

Mengungkap Kekuatan Storytelling: Menyampaikan Pesan Melalui Cerita

Subsidi Silang: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kepemimpinan Global

Subsidi Silang: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kepemimpinan Global

5 Novel Singkat Terbaik yang Wajib Dibaca

5 Novel Singkat Terbaik yang Wajib Dibaca

Kata-Kata Menarik untuk Jualan Online di WhatsApp

Kata-Kata Menarik untuk Jualan Online di WhatsApp

Doa Nabi Yunus yang Bisa Diamalkan

Doa Nabi Yunus yang Bisa Diamalkan

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar .

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

BROKEN HOME bahanas.pdf

Profile image of bahana sari

Pemahaman Diri dan Hubungan Sosial

Related Papers

Betty Luffia

essay tentang broken home

Aji Wahyu Nugraha

bahana sari

M Rizki Nasution

Bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi pada anak didik yang kesulitan dalam suatu hal yang mengakibatkan keterlibatan dirinya sendiri. Suatu anak akan kesulitan dalam belajar di akibatkan adanya gangguan yang terjadi pada dirinya, mau itu dari segi pemikiran, segi kepribadian maupun segi masalah lingkungan disekitarnya. Bimbingan pada peserta didik untuk membantu dalam aktivitas pembelajaran di sekolah menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi peserta didik. Akibat adanya bimbingan akan mengurangi beban yang ada pada peserta didik dan mempermudah masuknya ilmu yang telah disampaikan oleh pendidik. Konseling juga membantu peseta didik dalam hal deprsi dan masalah lainnya yang tidak bisa dipecahkan oleh anak didik tersebut. Konseling juga membatu membuka pemikiran peserta didik dan menyegarkan otak bagi anak didik yang sedang menghadapi kesulitan. Perkembangan peserta didik akan menjadi mudah dilihat dan dirasakan dikarenakan adanya bimbingan dan konseling terhadap peserta didik.

Halim Purnomo

Seluruh guru di Sekolah Dasar harus mempunyai wawasan mengenai apa itu bimbingan dan konseling. Karena secara sadar, di Sekolah Dasar tidak disediakan secara khusus guru BK. Maka dari itu, secara khusus setiap guru, baik guru kelas maupun guru mata pelajaran di Sekolah Dasar adalah include sebagai guru BK. Oleh karena itu, sengaja penulis mengedepankan perananan guru di Sekolah Dasar sekaligus sebagai konselor.

M. F E R D I A N S Y A H S.Pd.,M.Pd.,Kons,

Abstract The homeroom teacher can be a primary relation of counselor in dealing with troubled students, because they have full responsibilities in handling students’ problems in the class. This study aimed to describe and answer the research question, the role of the homeroom teachers in the maintenance of guidance and counseling in school and its impact on the dealing with troubled students in the founded class. This study can be produced models and troubled student program based education. The design of this research was qualitative research. The approach used was a descriptive case study, with key informants in the study is the homeroom teacher of SMAN 1 Pariangan Tanah Datar. The results of this study showed that homeroom teacher’s role in the maintenance of guidance and counseling were still weakness. It was caused: (1) lack of understanding of the homeroom guidance and counseling, (2) lack of functional communication between counselor and homeroom teachers, (3) lack of guidance and counseling’s public services, 4) there were no effort of insentive constructing carried out the headmaster in improving the competence of the counseling teacher, (5) no time classes given to counselor, and (6) there was reference of the regulation books in the school as a standard reference on dealing with troubled students. Consequently, dealing with troubled students held in school tended to use disciplined approach in an allivated effort. Kata kunci: Role of Homeroom Teacher, Guidance and Counseling, Troubled Students.

Wenti Febriana

Bimbingan dan konseling sudah cukup lama dipahami sebagai bagian integral dari pendidikan modern. Walaupun sebagai suatu konsep bimbingan dan konseling baru dikenal pada tahun 60-an, namun sebagai suatu fungsi atau kegiatan pendidikan, bimbingan sudah dilaksanakan dalam praktik pendidikan sehari-hari sejak munculnya gerakan pendidikan nasional yang dipelopori Ki Hajar Dewantara. Latar belakang perlunya bimbingan dan konseling di sekolah karena adanya: kesadaran akan perlunya sistem pengajaran dan pelayanan kependidikan yang berpusat pada kebutuhan dan karakteristik anak, kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan, kesadaran akan permasalahan individu dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah dan berkembang, kesadaran akan persoalan yang akan dihadapi dalam kehidupan mereka. Bimbingan dan konseling perlu diberikan kepada siswa Sekolah Dasar karena sebagai individu yang telah berkembang, siswa tidak bisa luput dari tekanan dari dalam diri dan tuntutan dari lingkungannya. Dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembanganya, siswa tidak cukup diberi pengajaran saja, tetapi juga perlu mendapat bantuan yang bersifat individual untuk dapat mengambangkan seluruh potensi yang dimiliki secara optimal.

Yoanda Nancy

Penyiapan SDM yang peka akan lingkungan perkotaan dan punya kepedulian sosial perlu dimulai sedini mungkin di sekolah-sekolah Teologia. Perlu digali kembali teologia alkitabiah yang seutuhnya yang tidak hanya bersifat vertikalis tetapi juga tidak hanya bersifat horisontalis, tetapi yang sekaligus bersifat vertikalis dan horisontalis. Mata kuliah-mata kuliah yang menunjang termasuk Sosiologi, Pelayanan Perkotaan (Urban Ministry), maupun studi mengenai Yayasan-Yayasan Sosial Kristen perlu dikembangkan dan dipelajari agar dapat ditemukan pelayanan seutuhnya mencakup pelayanan sosial yang merupakan buah-buah kasih Kristiani. Mata kuliah Konseling Kristen selama ini hanya dibatasi pada konseling dan bimbingan psikologi saja, padahal masalah manusia yang perlu dibimbing, bukan sekedar bimbingan kejiwaan, tetapi termasuk juga bimbingan sosial, ekonomi, bahkan hukum. Konseling Kristen perlu dikembangkan mencakup apa yang disebut dengan "advocacy" termasuk bantuan hukum. Bimbingan untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga, mencari pekerjaan, masalah PHK dan masalah pengadilan perlu diantisipasi dalam pelayanan Konseling. Pelayanan gereja perlu diperluas bukan hanya terbatas pada pelayanan diakonia untuk lingkungan sendiri saja, tetapi perlu mencakup pelayan kasih kepada sesama manusia, termasuk kepada non jemaat. Pelayanan-pelayanan Kasih dapat berbentuk: 1. Pelayanan "karitatif", yang memberikan pertolongan pertama dan darurat bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. Berikan ikan pada yang lapar. 2. Pelayanan "pengembangan", yang memberikan ketrampilan dan bekal agar seseorang dibekali dengan kemampuan untuk memperoleh hasil. Berikan kail agar ia dapat mengail ikan. 3. Pelayanan "pembebasan", yang membantu melepaskan seseorang dari penindasan dan keterikatan yang berada di luar kemampuan mereka. Seseorang bisa mempunyai kail tetapi tidak dapat mengail karena air sungai sudah dikotori polusi pabrik industri. Gereja-gereja dapat membuka klinik pelayanan, lembaga-lembaga bantuan maupun yayasan-yayasan sosial Kristen sebagai perpanjangan gereja. Dengan demikian gereja melayani bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan. Khotbah-khotbah harus berani membicarakan secara terus terang isu-isu kontemporer yang dihadapi masyarakat perkotaan secara umum dan anggota jemaat secara khusus, dengan demikian isi khotbah tidak hanya melayang-layang di udara, tetapi mendarat di bumi yang nyata. Ada kalanya masalah ekonomi sosial justru ditimbulkan oleh pelaku yang adalah anggota gereja, dalam hal ini gereja perlu berani ikut berbicara menegakkan kebenaran dan mengingatkan yang salah.

Bayu Riyan Saputra

RELATED PAPERS

tanti setiawati

noriko medoruma

kiki khairunisa

darwis sunandar

agus klabangan

adi wahyudi

Dr. Awalya M.Pd. Kons

Jamaluddin Dg Abu

Maria Evvy Yanti Kalibato

Dr. Husamah, S.Pd., M.Pd.

frediyanto h hendrayani

aliamsah ritonga

Ibrahim Ali Husein

Koleksi Skripsi

Markus Deli Girik Allo

Bimbingan dan Konseling Islam

Moh. Khoerul Anwar , Sumayyah Dliyaulmillah

Asmidir Ilyas

Abdillah Afif

Indah Yusuf

Nurjaman Wahyu Ramdani

Geradus Gadu

Moh. Khoerul Anwar

Khoirul Hanapi

basuki triyono

A Said Basri

Allyfhia FN

Sayful El Syakieb

FTIK IAIN Salatiga

Roko Patria Jati

Penerbit Jumadi Center Publiser

Jumadi Mori Salam Tuasikal

KURNALI SOBANDI

Qur'anli Sobandi

Dian Novita

Tegar Ramadlon

Proceeding ICIIES

Umu Arifatul Azizah

RELATED TOPICS

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

IMAGES

  1. Contoh Laporan Penelitian Sosiologi Tentang Broken Home

    essay tentang broken home

  2. Contoh Cerpen Keluarga Broken Home

    essay tentang broken home

  3. 100+ Kata Broken Home dan Artinya Terbaru 2023

    essay tentang broken home

  4. Cerpen Panjang Tentang Broken Home

    essay tentang broken home

  5. Cerpen Tentang Broken Home

    essay tentang broken home

  6. Jurnal Tentang Broken Home

    essay tentang broken home

COMMENTS

  1. Arti Broken Home, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya yang Perlu

    Arti broken home berasal dalam bahasa Inggris yang diterjemah ke dalam bahasa Indonesia yaitu keluarga tidak utuh akibat perceraian. Apabila keluarga kecil tersebut memiliki anak, dampak terbesar akan dirasakan oleh sang anak. Dampak tersebut mulai dari gangguan kesehatan mental anak, menurunnya prestasi akademik, hingga memicu rasa cemas.

  2. (PDF) Broken Home pada Remaja dan Peran Konselor

    Broken home adalah kondisi keluarga yang tidak normal (Hasanah, Sahara, Sari, Wulandari, & Hutasuhut, 2017) (Chaplin, 2011). Broken home dimaknai sebagai kondisi dimana struktur keluarga yang ...

  3. (PDF) Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak

    The results of the study show that: (1) the impact of behavioral problems on children who come from broken home families has good behavior and bad behavior due to their family background. (2) the ...

  4. Broken Home, Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasi

    Pengertian Broken Home Menurut Para Ahli. Berdasarkan kajian ilmiah berjudul 'Studi Komparatif Tentang Self Esteem pada Remaja Broken Home', berikut pengertian broken home menurut para ahli: 1. Wells. Wells menjelaskan broken home,adalah keluarga yang mengalami perpecahan karena kematian, perceraian, seseorang yang tidak menikah, dan mengakibatkan melakukan tindakan kriminal.

  5. Broken Home: Penyebab, Dampak bagi Anak, dan Cara Mengatasinya

    Berikut ini beberapa penyebab broken home: 1. Perceraian Orang Tua. Perceraian menjadi alasan utama broken home. Anak-anak akan tinggal dengan salah satu orang tua saja dan ketidakhadiran satu sosok orang tua lainnya akan menyebabkan disfungsi keluarga secara emosional bagi anak.

  6. Pengertian Broken Home, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya

    Broken Home: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya - "Setiap hari aku mendengar isak tangis Ibu dan jeritan Ayah yang menggelegar setiap kali mereka bertengkar. Aku bersembunyi di dalam kamar sambil memeluk adik yang menangis ketakutan.

  7. Broken Home: Pengertian, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Pengertian Broken Home. Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang terpisah atau tidak lagi hidup bersama. Keluarga yang terpisah atau broken home dapat terjadi karena beberapa alasan seperti perceraian, kematian salah satu orang tua, atau perpisahan lainnya. Anak-anak yang tinggal di broken home biasanya harus ...

  8. Broken Home: Definisi dan Cara Menghadapinya

    Cara Mengatasi Broken Home Sebagai Seorang Anak. Sebagai seorang anak dalam broken home, tidak bisa dipungkiri bahwa kamu pasti mengalami satu atau beberapa hal yang berdampak buruk pada dirimu.Entah itu perilaku atau kondisi mental. Ingat, ini bukan salahmu. Kamu bisa pergi 'bertemu' dengan masa lalu yang membuatmu seperti sekarang ini dan mungkin duduk bersamanya, membicarakan hal-hal ...

  9. Pengaruh Broken Home Terhadap Konsep Diri

    Perceraian dikenal dengan istilah broken home. Broken home ini diartikan sebagai keluarga yang retak atau kondisi hilangnya perhatian keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orangtua yang disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena perceraian sehingga anak hanya tinggal bersama satu orangtua kandung. Broken home dapat di lihat dari dua aspek ...

  10. Apa Itu Broken Home? Arti, Penyebab, dan Dampaknya

    Broken home atau keluarga tidak utuh adalah penggambaran keluarga yang berantakan atau tidak harmonis lagi karena adanya perselisihan, pertengkaran, hingga berakhir pada perceraian. Mengutip situs academia.edu tentang Broken Home and Lifestyle, kondisi ini berdampak terutama kepada anak-anak, yang kemungkinan menyebabkan anak-anak tersebut ...

  11. Kisah Anak Broken Home: Trauma Berkepanjangan Sampai Takut Menikah

    Anak broken home yang menjadi korban perceraian memiliki cerita beragam mengenai nasib yang dialami keluarga mereka. Nawa, 22, warga Jebres, Solo, salah satu anak broken home mengisahkan bagaimana awal mula keretakan keluarga mereka. "Dulu waktu saya kecil orang tua saya sering cekcok. Sering bertengkar. Beda pendapat. Saya ingat itu waktu ...

  12. PDF GAMBARAN RESILIENSI SISWA BROKEN HOME

    Broken Home dan Implikasinya terhadap Program Bimbingan dan Konseling: ... Siswa yang memiliki resiliensi akan memiliki pengetahuan tentang cara mengembalikan mental dari suatu tekanan yang dialami dan diubah menjadi sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Siswa yang resilien akan membuat

  13. PDF Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sma

    Penelitian ini menjelaskan tentang dampak keluarga broken home terhadap Motivasi belajar siswa. tujuan yang dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana dampak keluarga broken home terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan angkatan 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

  14. KONSEP DIRI REAAAJA DARI KELUARGA BROKEN HOME

    mengalami broken home. KERANGKA KERJA TEORITIK Konsep diri adalah pandangan dan perasaan individu tentang dirinya baik yang sifatnya psikologis, sosial maupun fisik (Rakhmat, 2003).Konsep diri sendiri merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang PENDAHULUAN Masa remaja dapat dipandang sebagai suatu masa dimana individu dalam proses ...

  15. Kebermaknaan hidup remaja yang mengalami broken home (studi kasus ...

    v ABSTRAK Rahmawati Ninda Hidayatul. 2019. Kebermaknaan Hidup Remaja yang Mengalami Broken Home (Studi Kasus Siswa di SMA Kota Malang). Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dr. Carolina Ligya Radjah M. Kes (II) Dr. Henny Indreswari M. Pd. Kata Kunci kebermaknaan hidup broken home SMA Kota Malang Makna hidup merupakan nilai ...

  16. Free Essay: Broken Home?

    The effects of broken homes on children are traumatic. Broken homes can cause children to question their self-worth, to experience unnecessary grief, guilt and/or confusion. Young children especially, have difficulty understanding the rationalities of their parents' decisions to divorce. All they know is that their parents used to live together ...

  17. Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken Home

    248 | R a h e e m a : Jurnal Studi Gender dan Anak, Vol. 6, No. 2 (2019) Ahmadi ( 2009 : 229 ) keluarga Broken Home adalah keluarga yang terjadi dimana tidak hadirnya salah satu orang tua karena kematian atau perceraian atau tidak hadirnya kedua-duanya.4 Maka dapat disimpulkan bahwa Broken Home merupakan suatu kondisiketidakutuhan dalam sebuah keluarga yang diakibatkan oleh beberapa faktor ...

  18. Apa Arti Broken Home? Cari Tahu Jawabannya di Sini!

    Selain itu, broken home juga bisa timbul karena keluarga mengalami konflik, pengabaian, hingga perilaku buruk. Menurut psikolog Quensel, arti broken home merupakan penggambaran keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan seperti keluarga. Quensel menilai, terjadinya konflik membuat pertengkaran dan berakhir menjadi perpisahan.

  19. PDF KONSEP DIRI REMAJA DARI KELUARGA BROKEN HOME

    Broken home adalah kurangnya perhatian atau kurangnya kasih sayang dari orang tua terhadap anak, sehingga membuat anak tersebut menjadi frustasi, brutal, dan susah diatur. Dan konsep diri remaja merupakan gambaran mengenai remaja dari penampilan fisik maupun psikis dalam suatu dimensi global. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk ...

  20. (PDF) BROKEN HOME bahanas.pdf

    The design of this research was qualitative research. The approach used was a descriptive case study, with key informants in the study is the homeroom teacher of SMAN 1 Pariangan Tanah Datar. The results of this study showed that homeroom teacher's role in the maintenance of guidance and counseling were still weakness.

  21. PDF Pengaruh Kondisi Orangtua Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Siswa

    broken home parents' condition to students learning motivation in Social Science subject in SMP Negeri 1 Gondanglegi. It is proven by result finding that the influence of broken home parents' condition is only 1.5% . It means that the lower the influence of broken home parents' condition to learning motivation, the better

  22. ESSAY TENTANG BROKEN HOME by dangrwc

    Read ESSAY TENTANG BROKEN HOME by dangrwc on Issuu and browse thousands of other publications on our platform. Start here!

  23. PDF VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan broken home broken home lebih

    Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti mengenai dampak broken home terhadap minat belajar siswa dapat disimpulkan bahwa: 1. Kehidupan siswa yang mengalami broken home lebih banyak terjadi di karenakan tidak berjalannya beberapa fungsi-fungsi dalam keluarga yang diberikan oleh orangtua mereka sehingga mengalami perubahan secara ...